Sekilas tentang Metode Montessori (2)

Montessori menjadi sebuah metode yang akan menstimulasi seluruh indera anak, sehingga perkembangan anak menjadi lebih optimal dan mendukung tahapan perkembangan anak selanjutnya.

Baca juga: Sekilas tentang Metode Montessori 1

Saling Menghargai

Dalam metode montessori tidak ada yang namanya berbicara dengan intensi tinggi atau memerintah dengan satu arah, sehingga menimbulkan anak tak mendengarkan perkataan kita atau justru malah berkata kasar kepada kita.

Dalam metode montessori hanya ada berbicara dan memperlakukan anak dengan sopan. Menggunakan eye contact dan mensejajarkan tubuh kita dengan tubuh anak menjadi salah satu kunci komunikasi kita kepada anak.

Penggunaan Alas Kerja

Maksud dari alas kerja di sini adalah daerah teritori anak saat bermain. Sehingga saat anak memahami alas kerjanya, meskipun anak bermain dengan bermacam-macam material, kerapian ruangan tetap terjaga.

Saat bermain di kelas dan si anak sudah mengerti tentang alas kerjanya masing-masing, anak pun harus dilatih untuk meminta ijin ataupun menolak dengan cara yang baik. Sehingga, di dalam metode montessori ini anak tak hanya belajar tentang perkembangannya, tetapi juga belajar tentang adab dan akhlak kepada teman.

Meaningful Activity - Future Learning

Semua kegiatan di montessori bertujuan untuk mempersiapkan tahapan perkembangan anak selanjutnya. Dan semua kegiatan dan aktivitas anak dirancang untuk membantu mempersiapkan anak menjalani kegiatan lain yang lebih kompleks.

Konkret - Abstrak

Menggunakan lembar kerja bukan satu-satunya cara untuk mengajarkan sesuatu kepada anak. Mengeksplorasi pengalaman secara langsung mengajarkan anak melihat dulu secara konkret, baru kemudian diajarkan secara abstrak.

Sederhana - Kompleks

Menggunakan material yang sederhana untuk merancang kegiatan montessori menuju kegiatan yang lebih kompleks. Sehingga anak harus mengeksplorasi material terlebih dahulu dan menguasainya sebelum anak menggunakan material tersebut.

Penguasaan Materi: Maju-Mundur

Perkembangan anak tak dapat disamakan dam dibandingkan dengan anak yang lain. Di montessori, tak ada istilah 'tertinggal' ataupun 'terlalu cepat'. Sehingga penting bagi anak untuk mengulang kembali material yang sudah diajarkan.

Self Correction

Salah satu kebiasaan kita adalah mengoreksi kesalahan di saat anak melakukan kesalahan. Selalu mengoreksi dan menyalahkan anak tak jarang membuat menyontek menjadi kebiasaan yang lumrah.

Dalam metode montessori, dirancang dengan konsep self correction untuk mencegah orangtua sering menginterupsi ataupun mengintimidasi anak. Cara paling efektif dalam mengoreksi anak adalah denhan memberi contoh bagaimana seharusnya yang ia lakukan.

Penggabungan Usia

Menggabungkan usia diharapkan dapat membantu anak untuk saling berinteraksi dan saling belajar. Membantu teman yang berbeda usia, memberi teladan, dan mengasah jiwa kepemimpinan dapat dilakukan anak yang lebih besar kepada adik-adiknya.

Penggunaan Istilah Work

Jangan ragu untuk menggunakan istilah belajar kepada anak-anak. Tentu saja kegiatan belajar harus kegiatan yang bermakna dan menyenangkan bagi anak.

Kolaborasi, bukan Kompetisi

Jika kebutuhan dasar anak belum dipenuhi tetapi sudah diikutkan berbagai kompetisi, maka yang ada dipikiran anak hanya memperoleh kemenangan saja.  Tugas utama adalah berkolaborasi, bukan berkompetisi. Hingga nanti pada saatnya anak sudah terjun ke dunia kerja, sudah tak ada lagi kompetisi antar pekerja.

Sumber:
Jatuh Hati pada Montessori, Vidya Dwina Paramita

3 komentar